PEMBELAJARAN DIGITAL TIDAK LAGI MENJADI IDAMAN SISWA MILENIAL
Pada masa pandemi seperti sekarang ini hampir semua sekolah yang ada di seluruh dunia dalam bidang pembelajaran pasti mengunakan media digital untuk berinteraksi antara pendidik dengan siswanya. Hal ini tentunya cara yang dirasa paling aman dilakukan
mengingat virus covid 19 dapat menyebar tanpa bisa kita lihat. Demi keselamatan siswa dan tenaga pendidik akhirnya pemerintah memutuskan agar siswa belajar dirumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh ( PJJ ).
Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara siswa dan guru sehingga siswa
memperoleh perubahan perilaku yang diharapkan. Dengan adanya belajar bertujuan agar siswa mengalami proses mendapatkan ilmu pengetahuan, mendapatkan keterampilan dan kecakapan hidup yang kelak dapat menjadi bekal untuk mencapai kemandirian di dalam masyarakat.
Siswa SMP pada umumnya adalah siswa yang sedang mencari jati diri mereka sendiri,
anak yang sedang beranjak dewasa sesuai dengan usia dan lingkungan tempat tinggal mereka, bahkan sebagian besar dari mereka sudah banyak gaya dari cara berpakain, tatanan rambut, berbicara dan bertingkah laku.Walaupun siswa siswi SMP belum mencapai usia 17 tahun tapi sifat imitasi mereka sudah dapat terlihat menirukan gaya remaja milenial. Generasi milenial cenderung disebut sebagai generasi internet dan ini banyak tercermin di sekolah SMP Negeri 4 Cilacap.
Sebelum Negara kita terjangkit virus corona ini pembelajaran yang dilakukan di dunia
pendidikan khususnya di SMP Negeri 4 Cilacap dilakukan dengan cara tatap muka, terkadang
banyak guru yang mengajar masih menggunakan model lama hanya menerangkan, menulis dan mengerjakan tugas, hal ini pun tidak kita pungkiri siswa terasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Pada mata pelajaran IPS kejenuhan siswa akan semakin sempurna jika guru tidak pandai membuat terobosan dalam mengajar mengingat mata pelajaran IPS merupakan pelajaran yang syarat dengan hafalan. Sebelum covid 19 ini ada saya selaku guru mata pelajaran IPS mencoba melakukan terobosan dengan menggunakan media digital untuk memberikan materi dan tugas yaitu dengan menggunakan quipper school. Tidak disangka siswa yang saya ajar sangat
antusias dengan pembelajaran melalui quipper school ini. Pada masa itu tidak ada satupun siswa yang tidak mengerjakan tugas melalui media digital bahkan para siswa kerap menanyakan jika saya tidak memberikan tugas melalui media di gital sehingga bisa saya tarik kesimpulan mereka sebagai anak milenial sangat mengidolakan pembelajaran melalui media digital ini.
Kondisi ini ternyata berbanding terbalik dengan masa pandemi corona dimana pembleajaran dilakukan dengan media digital justru membuat siswa siswi SMP Neeri 4 Cilacap
merasa bosan. Pada awal PJJ siswa siswi SMP N 4 Cilacap terlihat antusias mengikuti
pembelajaran digital hal ini terbukti dari respon siswa yang selalu hadir di setiap pembelajaran berlangsung. Meskipun Sekolah kami juga selau melibatkan orang tua untuk ikut berpartisipasi dam pembelajaran putra putri mereka. Mengapa mereka sampai bosan? Padahal banyak diantara
mereka yang dibelikan smartphone baru untuk belajar dari rumah, bahkan sekarang pemerintahpun memberikan bantuan kuota belajar untuk kepentingan pembelajaran secara virtual/digital.Bapak ibu gurupun berusaha untuk menggunakan berbagai media virtual agar siswa tidak merasa bosan seperti pemberian materi melalui video, menggunakan zoom untuk bertatap muka walaupu jauh, google classroom, quipper school, memotivasi di group WA dan lainnya, tetapi pada kenyataannya semakin hari semakin terjadi penurunan respon.
Penurunan respon siswa dalam belajar virtual juga terjadi pada mata pelajaran IPS, untuk
mengetahui penyebab kebosanan tersebut maka saya membuat angket yang berisi pertanyaan seputar menurunya respon dengan belajar virtual melalui google form. Ternyata sebagian besar dari mereka sudah mengalami kejenuhan dengan pembelajaran virtual, siswa siswi SMP Negeri 4 Cilacap khususnya mata pelajaran IPS. Sebagian besar siswa menginginkan sosok guru yang hadir secara nyata di tengah-tengah mereka untuk memberikan bimbingan, memberikan dorongan dansikap teladan yang selama ini tidak bisa dirasakan secara langsung karena adanya media virtual.
Betapa pentingnya kehadiran seorang guru ditengah-tengah siswa siswinya, kehadiran seorang guru tidak bisa digantikan oleh teknologi yang canggih sekalipun terbukti pembelajran vitual bukan lagi idaman siwa milenial mereka tetap mengidolakan guru-guru mereka. (Sari Ratnawati, S.E.)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
P5, Olahan Ikan Masih Jadi Idola
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) membuka kesempatan bagi siswa SMP Negeri 4 Cilacap dapat belajar dalam situasi yang tidak formal, fleksibel, dan terlibat langsung denga
SMP Negeri 4 Cilacap Gelar Purnawidya Pratama
Hari Sabtu (27/5) merupakan salah satu hari yang sangat bersejarah di SMP Negeri 4 Cilacap, terutama siswa-siswi kelas IX. Dikarenakan pada hari itu seluruh siswa-siswi dilepas secara r
Keren, Ada Komunitas Praktisi Berbagi Takjil di Cilacap
CILACAP – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencari pahala dan keberkahan di bulan suci Ramadhan. Salah satunya dengan berbagi takjil kepada tukang becak, tukang sampah, dan
Keren, 763 siswa SMP Negeri 4 Cilacap Nderes Al Quran Berjamaah
Murid SMP Negeri 4 Cilacap membaca Al Qur’an bersama di lingkungan sekolah. CILACAP – Bulan suci Ramadhan 1444H menjadi momentum umat muslim untuk meningkatkan kual
Projek Suara Demokrasi, Komik Siswa Semakin Menggila
Oleh: Landung Baskoro Setelah mas Menteri Mendikbud Ristek meluncurkan kurikulum merdeka pada awalnya menimbulkan kebingungan bagi sebagian guru di sekolah kami. Kurikulum
Perayaan HUT RI Ke-77 SMP Negeri 4 Cilacap
Setiap tanggal 17 Agustus tiap tahunnya, selalu diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam rangka menyambut dan memeriahkan peringa
Karnaval Mobil Hias SPENPAT, Usung Tema “Raih Asa, Cintai Bumi, dan Sayangi Diri”
Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-77, Kabupaten Cilacap mengadakan perhelatan karnaval mobil hias pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2022 yang dimulai pukul 10.00 WI
SPENPAT Beraksi, Busana Recycle Peri
Sampah merupakan benda yang kurang menarik, identik dengan sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Namun, di tangan kreatif para guru SMPN 4 Cilacap, dengan ketua tim Sri Wahyuni Hidayati,
Pustakawan Cilik SMP Negeri 4 Cilacap, Simbol Majunya Sebuah Perpustakaan Sekolah
Pustakawan cilik adalah partner pustakawan atau pengelola perpustakaan sekolah. Program ini memberikan pengalaman berorganisasi, serta yang paling penting adalah mendorong kawan-ka